Rabu, 02 November 2011

Yang Perlu Diperhatikan Oleh Orangtua Saat Memasukkan Anak ke Taman Kanak-kanak

Yang Perlu Diperhatikan Oleh Orangtua Saat Memasukkan Anak ke Taman Kanak-kanak

Ketika mulai memasuki tahun ajaran baru sebagian orangtua berbondong-bondong antri mendaftarkan anaknya ke TK yang dianggap favorit bahkan sejak matahari belum muncul, sebagian lagi sibuk mencari informasi ke beberapa TK dan mungkin sebagian lagi tidak begitu peduli ke TK mana mereka akan memasukkan anaknya.Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh orangtua saat memasukkan anaknya ke TK adalah memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Berorientasi pada Perkembangan Anak
Dalam melakukan kegiatan, guru memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan secara individual. Dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit, konkrit ke abstrak, gerakan ke verbal, dan dari ke-aku-an ke rasa sosial.

2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak pada usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangannya. Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan dan kebutuhan masing-masing anak.
3. Bermain Sambil Belajar
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di TK. Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh para guru hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan, dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak. Ketika bermain anak membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya.
4. Stimulasi Terpadu
Stimulasi harus diberikan secara terpadu sehingga seluruh aspek perkembangan dapat berkembang secara berkelanjutan, dengan memperhatikan kematangan dan konteks sosial, dan budaya setempat.
Contohnya jika anak melakukan kegiatan makan, maka dalam kegiatan tersebut anak mengembangkan aspek:
• Moral/agama : mengerti tata cara makan yang baik dan benar
• Sosial, emosional dan kedisiplinan : menolong diri sendiri
• Bahasa : mengenal kosakata tentang nama makanan dan peralatan makan
• Kognitif : mengerti manfaat makan
• Motorik : mulai belajar memegang sendok
5. Lingkungan Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Lingkungan fisik hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain.
6. Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh para gurunya melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.
7. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar
Setiap kegiatan untuk menstimulasi perkembangan potensi anak, perlu memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar, antara lain lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik. Penggunaan berbagai media dan sumber belajar dimaksudkan agar anak dapat bereksplorasi dengan benda-benda di lingkungan
sekitarnya.
8. Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.
9. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pelaksanaan stimulasi pada anak usia dini jika dimungkinkan dapat memanfaatkan teknologi untuk kelancaran kegiatan, misalnya radio, televisi, komputer. Pemanfaatan teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk mendorong anak menyenangi belajar.
10. Pembelajaran bersifat demokratis
Proses pembelajaran di TK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, bertindak, berpendapat, serta berekspresi secara bebas dan bertanggung jawab.
Demikian beberapa panduan yang dapat digunakan oleh para orangtua saat memutuskan untuk memasukkan anaknya ke Taman Kanak-Kanak. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar